Senin, 11 Januari 2010

Cara Memecahkan Masalah

“Siapa yang tidak punya masalah? Silahkan angkat tangan.” Itu adalah pertanyaan yang sempat saya lontarkan dalam berbagai kesempatan. Responnya: tidak ada yang angkat tangan. Artinya semua orang punya masalah. Jadi Anda tidak sendiri. Namun, bukan berarti masalah yang ada kita biarkan saja. Harus diselesaikan, kalau tidak… bahaya!

Kita sependapatat bahwa semua orang memiliki masalah. Bahkan masalah itu terus berdatangan seiring dengan perjalanan hidup kita. Orang yang sukses, bukanlah orang yang bebas masalah, tetapi mereka yang bisa mengatasi masalah demi masalah yang terus datang silih berganti.

Mengabaikan masalah bisa membahayakan hidup kita. Masalah akan datang terus, jika satu masalah tidak segera diatasi, maka masalah yang kita miliki akan menumpuk, semakin lama semakin menggunung sehingga kita akan terjepit masalah. Oleh karena itu, salah satu life skill yang harus kita miliki ialah bagaimana cara mengatasi masalah.

Saat kita menemukan masalah, maka kita harus bisa menemukan ide-ide brilian bagaimana mengatasi masalah tersebut. Kemampuan kreativitas sangat penting dalam hal ini, karena kebanyakan orang yang putus asa ialah mereka yang tidak punya ide lagi untuk menyelesaikan masalahnya. Ide-ide yang terus mengalir dan semangat yang membara untuk mencobanya, lambat laun akan mengantarkan kita ke sebuah solusi.

Jadi, untuk jangka panjang, tingkatkan kemampuan kreativitas Anda, agar Anda selalu siap menyelesaikan masalah yang selalu datang menghampiri kita. Yang kedua, tetaplah semangat untuk mencoba berbagai ide-ide sampai menemukan ide yang solutif.
Bagaimana saat kita belum juga menemukan solusi? Kembangkanlah kemungkinan mendapatkan ide-ide solutif.

Jangan hanya mengandalkan diri sendiri. Kita mungkin sudah banyak belajar. Orang lain juga sama, banyak ilmu dan pengalaman yang sudah mereka dapatkan, apalagi dari orang-orang ahli atau yang lebih senior dibanding kita. Jadi, bertanyalah kepada orang lain untuk mendapatkan solusi.

Cara lain, kita patut bersyukur bahwa jaman sekarang mencari informasi sangatlah mudah. Banyak buku, ebook, audio, pelatihan, seminar, dan berbagai produk informasi lainnya yang bisa kita pelajari untuk menyelesaikan masalah kita.

Kesimpulannya, Anda akan menemukan banyak ide solusi. Yang Anda perlukan ialah, terus mencoba dan jangan menyerah. Insya Allah, solusi akan didapat.

Manajemen Stress

Ada sebuah kisah sederhana namun penuh dengan makna.

Seorang dosen sedang memberikan ceramah kepada mahasiswanya tentang manajemen stres.
Dia mengangkat segelas air dan bertanya pada para mahasiswa, “Seberapa beratkah segelas air ini menurut anda? “

Para mahasiswa menjawab berkisar antara 20gr ke 500gr.

“Bukan masalah berapa berat sebenarnya. Ini tergantung berapa lama anda memegang gelas ini. Jika saya memegang selama satu menit,mungkin tidak masalah.

Jika saya mengangkatnya terus selama satu jam, saya akan merasakan sakit di tangan saya. Jika saya terus mengangkatnya selama satu hari, anda harus memanggil ambulans.
Bebannya tetap dengan berat yang sama, tetapi semakin lama saya mengangkatnya, maka itu akan terasa semakin berat.”

“Jika kita membawa beban kita setiap saat, cepat atau lambat, kita tidak akan mampu membawanya lagi, dan beban kita akan menjadi semakin berat.”

“Apa yang perlu anda lakukan adalah meletakkan gelas ini untuk sementara waktu, anda istrahatkan tangan anda dan setelah itu anda boleh mengangkatnya kembali. ”
Kita harus meletakkan beban permasalahan kita secara berkala, sehingga ketika kita telah merasa segar, kita bisa mengerjakannya kembali.

Jadi sebelum anda pulang ke rumah dari tempat kerja anda,tinggalkan semua pekerjaan anda di kantor.

Jangan membawanya ke rumah. Anda bisa mengerjakannya kembali besok.

Apa yang bisa diambil dari kisah di atas?

Semoga Bermanfaat...

Selasa, 05 Januari 2010

Mimpi

Hari ini alhamdulillah aku masih diberikan kesempatan untuk menikmati hidup yang sungguh ajaib. Setelah kemarin aku mendapatkan sesuatu yang lebih berharga dari apapun juga yang ada di dunia ini. Aku tersadarkan oleh pesan moral yang terkandung dalam sebuah film, yang menurutkan sangat mendidik.

Pesan yang begitu dalam, sebuah hal yang saat ini sudah dilupakan oleh orang banyak. Padahal semua yang ada di dunia ini berawal dari mimpi. Ya… itulah pesan yang sangat dalam yang bisa aku cerna.

Ketika seorang manusia memiliki mimpi maka dia akan selalu memiliki harapan da aklan terpacu meraih mimpinya. Mimpi merupakan realitas pertama sebelum mewujud menjadi nyata yaitu realitas kedua. Seperti apa yang pernah di utarakan oleh Stephen R. Covey dalam bukunya seven habit, mulailah sesuatu dari akhir. Inilah yang dinamakan mimpi. Mimpi bukanlah berkhayal atau berangan-angan belaka. Mimpi merupakan sebuah embrio terciptanya visi.

Aku juga teringat sebuah pepatah bugis yang mengatakan, “Tibalah kau di tanah impian sebelum kau berangkat “. Ini pun merupakan pesan tentang hebatnya mimpi sebagai awal terciptanya visi.

Memang dalam meraih mimpi tidaklah semudah apa yang kita pikirkan dan katakan. Mimpi harus kita raih dengan segenap kemampuan, sepenuh hati dan mungkin akan sangat menderita serta menyakitkan. Karena dari hal tersebutlah kita akan memperoleh sebuah kesadaran. Seperti yang diungkapkan oleh Andreas Harefa, Kesadaran atau metanoia atau pergeseran paradigma hanya bias dilalui dengan penderitaan. Budha pun sebelum mencapai kesadaran yang tinggi harus melalui berbagai macam penderitaan.

Banyak contoh yang menggambarkan banyaknya pengorbanan yang harus diberikan demi meraih mimpinya. Bila saja tidak ada pengorbanan maka mimpi tak akan terwujud.

Sebagai contoh, sang penemu lampu pijar Thomas Alva Edison harus dicaci dan dimaki oleh orang-orang disekitar serta dianggap gila dengan mengungkapkan bahwa dia akan menggantikan semua penerangan lilin dengan penerangan yang lebih baik. Dalam prakteknya, memang Thomas harus melalui berbagai penderitaan, sampai laboratorium tempat dia bekerja terbakar karena percobaan-percobaannya, namun dia tetap focus pada mimpinya bukan pada apa yang terjadi. Bila saja dia berhenti karena peristiwa tersebut mungkin saat ini kita masih memakai lilin sebagai penerangan di malam hari. Beruntunglah kita semua karena Thomas Alva Edison terus dengan segenap jiwa raga serta hatinya meraih mimpinya.

Masih banyak contoh lainnya. Bila kita kaji ternyata mimpi merupakan awal dari semua yang ada di dunia ini. Alam relatias kehidupan kasat mata di bangun di alam kuanta yang tak kasat mata. Hanya orang-orang yang memiliki kekuatan diri dan hati yang kokoh yang dapat membangkit energi mimpi yang dahsyat.

Lalu bagaimanakah proses bermimpi itu. Aku jadi teringat kata kata dalam sebuah film. Pekikanlah kata-kata yang membuatmu terinspirasi. Ternyata proses mimpi itu sangatlah mudah. Kita hanya mengambil sesuatu yang membuat kita bias bermimpi atau terinspirasi. Mimpikahlah yang diluar akal kita. Impikanlah sesuatu yang besar yang membuat kita selalu bergairah untuk meraihnya.

Indicator apakah mimpi kita berenergi adalah ketika kita dihadapkan pada sebuah tantangan kita akan selalu bergairah dan berenergi untuk meraihnya, apapun kondisi kita saat ini. Seburuk apapun penderitaan yang kita alami. Jika kita mengingat kembali mimipi kita, maka seketika itu pula kita akan bangkit dari penderitaan yang terjadi.

Dan melaui mimpi kita pun bias membuat duania kita sendiri. Kita mengendalikan dunia yang kita buat sendiri. Bermimpilah sesuatu yang besar dan bermanfaat bagi umat manusia. Niscaya energi ilahi akan kau dapatkan.

Tidak semua pemimpi dapat mewujudkan mimpinya ini disebabkan factor dari dalam diri bukan dari luar. Factor tersebut adalah kesiapan diri dalam menerima mimpi tersebut menjadi nyata. Peristiwa-peristiwa yang terjadi merupakan tempaan diri dalam mempersiapkan apa yang diimpikan menjadi nyata. Jika kita menginginkan prosesnya tak menyakitkan maka mimpi kita tidaklah akan menjadi nyata.

Semua proses memiliki makna tersendiri jika kita memahami diri. Saat hidup sangat menderita menurut kita, itu merupakan tempaan dalam meraih mimpi. Coba lihat sebuah baja sebelum di ubah menjadi pedang yang tajam. Baja tersebut harus di panaskan di bara yang luarbiasa panas kemudian ditempa dan hal itu akan terus terjadi berulang-ulang sampai menghasilkan bentuk yang sempurna. Maka pedang itu mewujud.

Ya itulah harga yang harus kita bayar untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita. Tapi yakinlah bahwa sebesar apapun mimpi kita, insya Allah akan terwujud selama kita menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah sebagai sang Kreator kehidupan. Biarkan lah Tangan-Tangan-Nya memainkan peran dalam hidup kita. Maka Maha Karya-Nya akan kita rasakan dan mewujudkan mimpi kita.

Terus Bermimpi…..maka kehidupan akan selalu memiliki harapan-harapan segar yang akan memberikan energi kehidupan pada Sang Pemimpi.

4 januari 2010

Sabtu, 02 Januari 2010

Syukur

Keindahan hidup ini terletak di hati yang bersyukur. Tak perlu menunggu saat senang, syukur kita pada sang Pencipta haruslah setiap saat. Karena limpahan rahmat dan rezqinya selalu diberikan pada kita semua setiap saat.

Apakah syukur itu? Syukur merupakan bentuk doa yang teraplikasikan dari dalam jiwa yang menyadari sepenuhnya segala yang ada di dunia ini merupakan keberuntungan yang diperuntukan untuk kita sebagai manusia makhluk ciptaannya.

Dengan hati penuh syukur kita akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki karena menimbulkan sebuah kesadaran jiwa bahwa hidup merupakan anugrah keajaiban yang maha luar biasa dari sang Pencipta.

Dengan bersyukur kita akan merasakan sebuah nilai kehidupan yang hakiki dan kedamaian dalam hati.

Marilah bersyukur dari hal-hal yang kecil di sekitar kita. Saat kita bersyukur maka energi syukur menggetarkan semesta dan memberikan respon syukur yang berlipat ganda. Tak peduli anda mesyukuri sesuatu yang kecil ataupun besar. Semesta ciptaan Tuhan akan memberikan respon ke-syukur-an yang berkali lipat kepada kita yang mensyukuri nikmat sebesar apapun.

Maka jadilah orang-orang yang bersyukur, kapanpun, dimana pun pada saat apapun. Mudah-mudahan Tuhan Memeberikan limpahan nikmatnya pada kita semua.

Sebuah catatan ikhlas

Kalau saja semua keinginan kita terpenuhi pastilah senang rasanya, namun bila yang terjadi malah sebalik maka duka lara pasti menyelimuti. Tapi apakah iya jika semua keinginan kita terpenuhi kita akan merasa bahagia?

Tuhan maha bijaksana dan maha memberi kepada hambanya yang meminta dengan sepenuh hati. Apa yang menjadi keinginan kita yang menurut kita baik belum tentu baik di mata Tuhan. Tuhan Maha tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

Kini dengan berbekal ikhlas aku jalani kehidupan dengan damai, walaupun masalah selalu menghampiri tapi akau tenang dalam menghadapinya. Ya itulah diriku yang sekarang. Tidak seperti dulu. Dulu aku adalah orang yang energik dan tak mau kalah dalam segala hal mungkin hal ini merupakan sugestiku sendiri.

Kini aku belajar untuk menerima keadaan apapun yang aku alami dengan penuh sabar dan syukur. Walaupun tak sepeserpun uang di kantong, hidup tetap aku jalani dengan penuh ikhtiar bersyukur dengan apa yang aku punya saat ini dan mencoba untuk berusaha lebih baik lagi.

Terus terang sejak lulus SMA aku adalah seorang anak yang berani mengambil setiap peluang tanpa memperhitungkan baik dan buruknya serta tanpa mengindahkan kata hati ku sendiri.

Memang pada awalnya sangatlah manis, aku kuliah mendapat beasiswa selama 3 tahun penuh dan aku juga mendapat peluang untuk berwirausaha dengan bantuan modal pinjaman join dengan beberapa orang teman.

Namun hidup tidaklah semanis yang kita rasakan. Ditengah keberlimpahan rezqi, saat itu aku masih kuliah tingkat 2. dikampus terjadi hal yang membuat gempar. Gimana tidak, saat itu aku adalah sekjen BEM universitasku dan ketua beberapa oraganisasi kemahasiswaan dan kepemudaan yang berpengaruh.

Tersebar berita bahwa aku menghamili seorang gadis kampus yang kutahu dia adalah salah satu anggota dari organisasi kemahasiswaan yang memang selalu mengkritik kebijakan BEM pada saat itu.

Saat itu aku sedang di kost-an temanku, dan temanku baru pulang dari kampus langsung memberi tahu ku tentang berita tesebut. Aku sangat terkejut sekali mendengar hal tersebut. Berita ini bahkan telah sampai pada pihak rektorat dan tak ayal lagi aku mendapat surat panggilan dari rektorat…

Perasaanku deg-degan saat hendak menemui rektorat, namun sebelum aku melangkahkan kaki, aku memohon petunjuk-NYA. Aku pasrahkan segala urusanku pada-NYA. Karena aku yakin sekali tidak pernah berbuat nista seperti yang dituduhkan orang-orang di kampusku.

Seketika itu perasaanku menjadi tenang dan aku ringan melangkahkan kaki ku. Aku sadar betul apa yang sudah aku lakukan dan aku mengingatnya. Dalam ingatanku tak pernah aku sampai berhubungan intim dengan seorang gadis manapun, walaupun banyak yang memberiku fasilitas untuk berbuat demikian. Karena di kampus dan di organisasi aku orang yang sangat berpengaruh dan mengantongi beberapa donatur yang memang loyal dalam membiaya aktifitas organisasi.

Aku mendengarkan dengan seksama apa yang dituturkan oleh si gadis yang tak lain adalah temanku sendiri. Aku kaget sekali saat dia menceritakan bahwa kejadian tersebut berlangsung saat ada acara organisasi kampus di puncak.

Perasaanku mengatakan bahwa dia telah berdusta dan sepertinya dia di suruh oleh seseorang untuk berdusta memojokankanku. Aku dapat merasakan hal tersebut.setelah mendengar uraian demi uraian. Kini tiba saatnya aku mejelaskan apa yang terjadi saat acara tersebut tepat seperti yang diceritakan oleh gadis tersebut.

Tiba tiba hatiku membisikan aku untuk menelpon temanku yang memang pada saat kejadian ada bersamaku selalu karena kami memng sedang mendiskusikan rencana organisasi 5 tahun kedepan. Diskusi kami sampai subuh.

Aku menjelaskan kronologis apa yang aku lakukan saat acara sampai akhirnya aku menunjukan bahwa aku benar-benar tidak pernah melakukan hubungan intim tersebut. Dengan bukti saksinya adalah temanku.

Akhirnya pihak rektorat mempertimbangkan segala aspek dan akhirnya aku terbebas dari segala macam tunutuan dan fitnahan yang dituduhkan padaku.

Inilah pertolongan-Nya….dengan memasrahkan segala urusan pada-NYA kita dibimbing untuk selalu berada pada koridor yang benar.

Sebuah catatan kesadaran

Saat seorang manusia menyadari arti hidup dan memperoleh pencerahan apa yang dipikirkannya selama ini maka akan membawa kebahagiaan yang tak terasa.

Bagaimanapun juga dengan menyadari sepenuhnya kehidupan ini adalah sebuah anugerah yang diberikan oleh sanga Pencipta maka kita akan mensyukuri setiap detik kehidupan yang kita miliki.

Tanpa tersa waktu terus berjalan membawa kita menuju sebuah titik perberhentian dimana tingkat kesadaran menjadi buram karena terlena oleh keindahan yang fana kehiduopan ini. Maka sebaiknya kita kembali menetralkan diri dengan memberikan perhatian kesadaran diri berasaal dari manakah kita sebenarnya.

Banyak orang terjebak oleh indahnya kefanaan hidup dengan mengedepankan keserakahan nafsu ingin menguasai dan kesombongan menjadi yang paling kuat, paling bisa, paling pintar dan sebagainya.

Tapi pernahkan kita menyadari bahwa hidup ini adalah persingahan sementara menuju sebuah kehidupan yang kekal adanya seperti yang dijanjikan oleh Tuhan sang Maha Pencipta. Hidup ini adalah sebuah ladang amal untuk mempersiapkan bekal di hari kemudian, sebuah media untuk memperoleh se banyak mungkin pahala yang akan membwa kita menuju kehidupan yang abadi.

Bila kita semua menyadari hal tersebut, maka di dunia tidak ada namanya keserakahan, semua orang akan saling berbagi, membantu, menghargai satu sama lain. Maka akan menimbulkan sebuah ketentraman dan kebahagiaan.

Kesadaran kita akan pentingnya hidup menjadi semakin pudar bia kita melupakan siapakah diri kita sebenarnya. Bagaimanapun juga kita harus kembali mengingat adanya diri kita yang sebenarnya.

Karena esensi kehidupan merupakan anugerah dari Tuhan yang patut kita syukuri sampai kapanpun. Tidak ada sebuah teknologi pun buatan manusia yang sanggup menyaingi teknologi buatan Tuhan yang maha Kreatif.

Oleh karena itu marilah kita menyadari ajaibnya hidup ini dan bersyukurlah akan keajaiban yang telah diberikan oleh Tuhan.

Banyak kisah yang menuturkan kearifan hidup yang membawa kebahagian yang kekal. Apa yang sebenarnya dicari manusia di dunia ini hanyalah bersifat fana jika tidak dikembalikan pada esensi mausia itu diciptakan yaitu Beribadah pada-Nya.

Semua dikembalikan pada manusia itu sendiri . karena Tuhan sudah memberikan pilihan-pilihan yang terbaik dan manusia sudah diberikan sebuah perangkat yang dapat mengolah pilihan-pilihan tersebut.

Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua..