Sabtu, 02 Januari 2010

Sebuah catatan kesadaran

Saat seorang manusia menyadari arti hidup dan memperoleh pencerahan apa yang dipikirkannya selama ini maka akan membawa kebahagiaan yang tak terasa.

Bagaimanapun juga dengan menyadari sepenuhnya kehidupan ini adalah sebuah anugerah yang diberikan oleh sanga Pencipta maka kita akan mensyukuri setiap detik kehidupan yang kita miliki.

Tanpa tersa waktu terus berjalan membawa kita menuju sebuah titik perberhentian dimana tingkat kesadaran menjadi buram karena terlena oleh keindahan yang fana kehiduopan ini. Maka sebaiknya kita kembali menetralkan diri dengan memberikan perhatian kesadaran diri berasaal dari manakah kita sebenarnya.

Banyak orang terjebak oleh indahnya kefanaan hidup dengan mengedepankan keserakahan nafsu ingin menguasai dan kesombongan menjadi yang paling kuat, paling bisa, paling pintar dan sebagainya.

Tapi pernahkan kita menyadari bahwa hidup ini adalah persingahan sementara menuju sebuah kehidupan yang kekal adanya seperti yang dijanjikan oleh Tuhan sang Maha Pencipta. Hidup ini adalah sebuah ladang amal untuk mempersiapkan bekal di hari kemudian, sebuah media untuk memperoleh se banyak mungkin pahala yang akan membwa kita menuju kehidupan yang abadi.

Bila kita semua menyadari hal tersebut, maka di dunia tidak ada namanya keserakahan, semua orang akan saling berbagi, membantu, menghargai satu sama lain. Maka akan menimbulkan sebuah ketentraman dan kebahagiaan.

Kesadaran kita akan pentingnya hidup menjadi semakin pudar bia kita melupakan siapakah diri kita sebenarnya. Bagaimanapun juga kita harus kembali mengingat adanya diri kita yang sebenarnya.

Karena esensi kehidupan merupakan anugerah dari Tuhan yang patut kita syukuri sampai kapanpun. Tidak ada sebuah teknologi pun buatan manusia yang sanggup menyaingi teknologi buatan Tuhan yang maha Kreatif.

Oleh karena itu marilah kita menyadari ajaibnya hidup ini dan bersyukurlah akan keajaiban yang telah diberikan oleh Tuhan.

Banyak kisah yang menuturkan kearifan hidup yang membawa kebahagian yang kekal. Apa yang sebenarnya dicari manusia di dunia ini hanyalah bersifat fana jika tidak dikembalikan pada esensi mausia itu diciptakan yaitu Beribadah pada-Nya.

Semua dikembalikan pada manusia itu sendiri . karena Tuhan sudah memberikan pilihan-pilihan yang terbaik dan manusia sudah diberikan sebuah perangkat yang dapat mengolah pilihan-pilihan tersebut.

Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua..

Tidak ada komentar: