Sabtu, 02 Januari 2010

Sebuah catatan ikhlas

Kalau saja semua keinginan kita terpenuhi pastilah senang rasanya, namun bila yang terjadi malah sebalik maka duka lara pasti menyelimuti. Tapi apakah iya jika semua keinginan kita terpenuhi kita akan merasa bahagia?

Tuhan maha bijaksana dan maha memberi kepada hambanya yang meminta dengan sepenuh hati. Apa yang menjadi keinginan kita yang menurut kita baik belum tentu baik di mata Tuhan. Tuhan Maha tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

Kini dengan berbekal ikhlas aku jalani kehidupan dengan damai, walaupun masalah selalu menghampiri tapi akau tenang dalam menghadapinya. Ya itulah diriku yang sekarang. Tidak seperti dulu. Dulu aku adalah orang yang energik dan tak mau kalah dalam segala hal mungkin hal ini merupakan sugestiku sendiri.

Kini aku belajar untuk menerima keadaan apapun yang aku alami dengan penuh sabar dan syukur. Walaupun tak sepeserpun uang di kantong, hidup tetap aku jalani dengan penuh ikhtiar bersyukur dengan apa yang aku punya saat ini dan mencoba untuk berusaha lebih baik lagi.

Terus terang sejak lulus SMA aku adalah seorang anak yang berani mengambil setiap peluang tanpa memperhitungkan baik dan buruknya serta tanpa mengindahkan kata hati ku sendiri.

Memang pada awalnya sangatlah manis, aku kuliah mendapat beasiswa selama 3 tahun penuh dan aku juga mendapat peluang untuk berwirausaha dengan bantuan modal pinjaman join dengan beberapa orang teman.

Namun hidup tidaklah semanis yang kita rasakan. Ditengah keberlimpahan rezqi, saat itu aku masih kuliah tingkat 2. dikampus terjadi hal yang membuat gempar. Gimana tidak, saat itu aku adalah sekjen BEM universitasku dan ketua beberapa oraganisasi kemahasiswaan dan kepemudaan yang berpengaruh.

Tersebar berita bahwa aku menghamili seorang gadis kampus yang kutahu dia adalah salah satu anggota dari organisasi kemahasiswaan yang memang selalu mengkritik kebijakan BEM pada saat itu.

Saat itu aku sedang di kost-an temanku, dan temanku baru pulang dari kampus langsung memberi tahu ku tentang berita tesebut. Aku sangat terkejut sekali mendengar hal tersebut. Berita ini bahkan telah sampai pada pihak rektorat dan tak ayal lagi aku mendapat surat panggilan dari rektorat…

Perasaanku deg-degan saat hendak menemui rektorat, namun sebelum aku melangkahkan kaki, aku memohon petunjuk-NYA. Aku pasrahkan segala urusanku pada-NYA. Karena aku yakin sekali tidak pernah berbuat nista seperti yang dituduhkan orang-orang di kampusku.

Seketika itu perasaanku menjadi tenang dan aku ringan melangkahkan kaki ku. Aku sadar betul apa yang sudah aku lakukan dan aku mengingatnya. Dalam ingatanku tak pernah aku sampai berhubungan intim dengan seorang gadis manapun, walaupun banyak yang memberiku fasilitas untuk berbuat demikian. Karena di kampus dan di organisasi aku orang yang sangat berpengaruh dan mengantongi beberapa donatur yang memang loyal dalam membiaya aktifitas organisasi.

Aku mendengarkan dengan seksama apa yang dituturkan oleh si gadis yang tak lain adalah temanku sendiri. Aku kaget sekali saat dia menceritakan bahwa kejadian tersebut berlangsung saat ada acara organisasi kampus di puncak.

Perasaanku mengatakan bahwa dia telah berdusta dan sepertinya dia di suruh oleh seseorang untuk berdusta memojokankanku. Aku dapat merasakan hal tersebut.setelah mendengar uraian demi uraian. Kini tiba saatnya aku mejelaskan apa yang terjadi saat acara tersebut tepat seperti yang diceritakan oleh gadis tersebut.

Tiba tiba hatiku membisikan aku untuk menelpon temanku yang memang pada saat kejadian ada bersamaku selalu karena kami memng sedang mendiskusikan rencana organisasi 5 tahun kedepan. Diskusi kami sampai subuh.

Aku menjelaskan kronologis apa yang aku lakukan saat acara sampai akhirnya aku menunjukan bahwa aku benar-benar tidak pernah melakukan hubungan intim tersebut. Dengan bukti saksinya adalah temanku.

Akhirnya pihak rektorat mempertimbangkan segala aspek dan akhirnya aku terbebas dari segala macam tunutuan dan fitnahan yang dituduhkan padaku.

Inilah pertolongan-Nya….dengan memasrahkan segala urusan pada-NYA kita dibimbing untuk selalu berada pada koridor yang benar.

Tidak ada komentar: